HSLA Steel

Carbon steel merupakan jenis baja yang umum digunakan dan memiliki kandungan karbon didalamnya hingga mencapai 1.7%. Semakin besar kandung...

Carbon steel merupakan jenis baja yang umum digunakan dan memiliki kandungan karbon didalamnya hingga mencapai 1.7%. Semakin besar kandungan karbonnya, semakin besar pula kekerasan bajanya. Salah satu material baja yang termasuk baja karbon adalah baja A36.
High strength low alloy (HSLA) steel merupakan  jenis baja dengan campuran logam-logam lain seperti mangan, tembaga, nikel, niobium, nitrogen, vanadium, kromium, molibdenum, titanium, kalsium, dan zirkonium. Campuran logam-logam tersebut diberikan dengan tujuan mencegah baja dari efek korosi. Baja HSLA ini memiliki tegangan leleh baja yang cukup tinggi, yakni berikisar antara 40 hingga 70 ksi. Kandungan karbon dalam baja HSLA lebih kecil dibandingkan carbon steel.

Alloy steel merupakan jenis baja karbon dengan campuran logam-logam seperti mangan, nikel, kromium, dan vanadium. Alloy steel dapat mencapai tegangan leleh baja yang tinggi, yakni sebesar 80 hingga 110 ksi. Alloy steel adalah campuran yang sengaja dibuat antara baja karbon dengan unsur-unsur lain yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, seperti sifat kekerasan, liat, kecepatan membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuan memperbaiki kualitas dan kemampuannya. Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khusus yang dikehendaki.

Sumber: Kuliah KL4220 Pipa Bawah Laut

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images